Kakan Kemenag Pangkep Muhammad Nur Halik: Petik Hikmahnya Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw

    Kakan Kemenag Pangkep Muhammad Nur Halik: Petik Hikmahnya Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw
    Kemenag Pangkep Muhammad Nur Halik beri jeramah pada Peringati Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di MAN Marang Pangkep

    PANGKEP - Kepala Kantor ( Kakan) Kementerian Agama (Kemenag ) Kabupaten Pangkep Muhammad Nur Halik, S, Sos MA, dalam arahannya di depan undangan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw  yang di gelar oleh OSIS  Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) Pangkep. Senin (10/10/2022) di Aulah MAN Pangkep

    Dalam acara tersebut dihadiri Anggota DPRD Pangkep, H Muhammad Tauhid,   Pengurus Bazarnas Pangkep, Camat Marang, Danramil, Kapolsek,   sejumlah Kepala Sekolah, Kepala Kelurahan Talaka Marang dan Pengurus Komite MAN dan tokoh masyarakat Pangkep. 

    Acara meriah tersebut dihiasi dengan bacaan Alquran, hiburan  selawat Badar,   seni qasidah Rabana dan kegiatan religius lainnya yang diperagakan dari Siswa MAN Pangkep.

    Para orang tua siswa yang hadir dan para undangan tersebut terkesima mendengar dari pentas selawat badar yang ditunjukkan dari siswa MAN Pangkep.

    MAN Pangkep yang memang selalu mencetak siswa siswa hebat dan cerdas baik prestasi di tingkat Nasional maupun regional ini menjadi perhitungan sebagai sekolah gudang prestasi.

    Kemenag Pangkep Muhammad Nur Halik menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam (SAW.) dilahirkan di Makkah pada hari Senin 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tahun Gajah atau 23 April 571 Masehi.

    Nabi Muhammad SAW. lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah. Abdullah adalah putra dari Abdul Mutholib yang merupakan pemimpin suku Quraisy. Sementara Aminah merupakan putra dari Wahb, pemimpin Bani Zuhrah.

    Lahirnya Nabi Muhammad SAW. membawa perubahan besar dari mulai zaman jahiliyah sampai ke zaman islamiyah.

    Beliau menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk berada di jalan Allah Swt. yang mana merupakan jalan yang lurus, jalan kebenaran, jalan tauhid.

    Oleh karena itu, kelahiran beliau merupakan salah satu peristiwa penting untuk dirayakan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Merayakan Maulid Nabi ini dapat dilakukan dengan membaca sholawat dan melakukan hal-hal kebajikan lain seperti santunan kepada anak yatim.

    Beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari Maulid Nabi Muhammad SAW. adalah kita dapat meneladani sifat dan akhlak beliau dalam hal kesabaran, keteguhan hati, dan terutama perjuangannya di jalan Allah Swt.

    Semua sifat Nabi Muhammad SAW. perlu dan wajib untuk diteladani. Beliau seperti sosok sempurna cerminan Al-Qur’an yang hadir di tengah-tengah umat manusia dengan kabar gembira.

    Hikmah lain yang dapat kita ambil yaitu meneguhkan rasa cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW. Kecintaan kepada utusan Allah Swt harus melampaui kecintaan kita kepada segalanya.

    Oleh karena itu, untuk mempertahankan kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW., Maulid Nabi menjadi salah satu pengingat kita untuk selalu memegang teguh prinsip tersebut.

    Sementara itu Kepala sekolah yang dihubungi mengatakan bahwa setiap tahun memang selalu digelar acara peringatan Hari Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

    Selain itu Kepsek juga jelaskan bahwa jumlah siswa 889 orang dan RKB yang di pakai oleh siswa masih dibutuhkan ruang kelas.

    Menurutnya bahwa MAN Pangkep ini atas RKB yang dipakai siswa butuh rehab, sebab termasuk aula itu sudah sekitar 20 tahun, sehingga dibutuhkan rebilitasi ( Herman Djide)

    pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Kepsek MAN Pangkep Abdul Hafid Manfaatkan...

    Artikel Berikutnya

    OSIS MAN Pangkep Gelar Maulid, Kepsek Abdul...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan

    Ikuti Kami